147 NASHOIHUL IBAD Karya SYEIKH NAWAWI AL-BANTANIE ( BAGIAN 3 ) NASHOIHUL IBAD Karya SYEIKH NAWAWI AL-BANTANIE yang merupakan syarah atas kitab AS-SYAIKH SYIHABUDDIN AHMAD BIN HAJAR AL-ASQOLANI (IBNU HAJAR AL-ASQOLANI) (3) Maqolah ke sebelas: (DARI SEBAGIAN ORANG BIJAK) yakni para wali,merek a berkata:
Nashoihul Ibad adalah Syarah dari Kitab Imam Ibnu Hajar Al-`Atsqalani yang disusun oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani, Buku ini adalah terjemah dari kitab Nashaibul Ibad karya Syekh Muhammad Nawawi Ibnu Umar al-Jawi atau yang lebih dikenal dengan Syekh Nawawi al-Bantani. Kitab ini diajarkan di hampir setiap madrasah dan pondok pesantren di seluruh Indonesia. Di dalamnya memuat ratusan nasehat-nasehat yang sangat dalam dan menyentuh ke akar kehidupan. Sangat menarik untuk dibaca dan dipelajari sebagai bekal kehidupan yang penuh dengan permasalahan . Buku ini adalah solusi bagi orang yang ingin menemukan nasehat-nasehat bijak sebagai pengobat hati yang resah. Dan buku ini adalah penuntun yang bijak bagi orang yang ingin mempelajari hikmah dari sisi kehidupan dan sebagai bekal menuju akhirat. Kitab ini berisi Hadits, Atsar, dan Khabar yang banyak mengandung hikmah Kitab Hadits, Fiqih, Akhlaq. You may also like About the author Ichwanul Muslim Santri, Guru MAFIKIBI Matematika Fisika Kimia Biologi SMP SMA IPA, dan Pengembang Prangkat Lunak berbasis Web dan Mobile
DownloadNashaihul Ibad Pdf Lengkap (Arab, Indo, Pegon) Download Nashaihul Ibad Pdf Lengkap (Arab, Indo, Pegon) – Kitab Nashoihul ibad syekh nawawi bahasa arab , terjemahan Indonesia dan Kategori Kitab Tinggalkan Galeri kitab kuning tentang disiplin ilmu dari 4 madzab full jilid Kategori Kitab Tinggalkan komentar. Download
Teks Khutbah Jumat Singkat Bahasa Indonesia – Mawas Diriأَلْخُطْبَةُ الْأُوْلَىأَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى خَلَقَ النَّفْسَ فَأَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوَاهَا. وَكَتَبَ بِأَنَّهُ قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زّكَّاهَا وَخَابَ مَنْ دَسَّاهَا. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ رَبٌّ كَرِيْمٌ لَا يَنَالُ مَا لَدَيْهِ إِلَّا بِإِزَالَةِ الْغُيُوْبِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهَ وَرَسُوْلُهُ نَبِيٌّ أَرْسَلَهُ هَادِيًا لَا مَسَّهُ عَلَّامُ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِى كَشَفَ الْكُرُوْبَ. وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ سَارُوا بِسَيْرَتِهِ وَجَنَحُوْا بِغُفْرَانِ بَعْدُ فَيَاعِبَادَ اللَّهِ, إِتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ بفِعْلِ المَأمُوْراتِ وَاجْتِنَابِ المُحَرَّمَاتِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَJamaah shalat Jum’at hafidhakumullah,Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah swt dengan sebenar-benar taqwa, melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjahui dishahihkan oleh para ulama’ bahwa ketika Allah swt menghendaki kebaikan seorang hamba maka Allah memperlihatkan aib-aibnya, lalu Allah menolongnya mempermudah menghilangkan aib-aibnya tersebut sedikit demi sedikit hingga menjadi manusia tidak mengetahui aib-aibnya sendiri hingga menganggap dirinya sudah baik. Baik bagi Allah dan juga baik bagi masyarakat. Akibat anggapan yang seperti ini ia akan melihat jelas aib orang lain dan menggunjing serta menyebarluaskannya. Sedang ia tidak melihat aib pada dirinya sendiri. Bagai ungkapan gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak. Dalam hal ini Rasulallah saw bersabdaيُبْصِرُ أَحَدُكُمُ الْقَذَى فِى عَيْنِ أَخِيْهِ وَيَنْسَى الْجِذْعَ فِى عَيْنِهِ. رواه أبو هريرة“Salah satu dari kalian mampu melihat kotoran kecil di pelupuk temannya, tapi lupa dengan batang kayu yang menutupi matanya sendiri.”Mengawasi dan memperhatikan aib atau kesalahan pada diri sendiri, tidak mengawasi aib orang lain, lalu berusaha maksimal memperbaikinya adalah pangkal atau sumber keberuntungan. Kanjeng Nabi Muhammad saw bersabdaطُوْبَى لِمَنْ شَغَلَهُ عَيْبُهُ عَنْ عُيُوْبِ النَّاسِ. رواه البزار“Sungguh beruntung orang yang disibukkan oleh aibnya daripada sibuk dengan aib orang lain.” HR. Al-BazzarDalam rangka mawas diri, kiranya pantas kita mengingat kembali pesan Sayyidina Ali karramallahu wajhah, sebagaimana termaktub dalam kitab Nashaihul Ibad karya Ibnu Hajar al-Asqalaniكُنْ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرَ النَّاسِ وَكُنْ عِنْدَ النَّفْسِ شَرَّ النَّاسِ وَكُنْ عِنْدَ النَّاسِ رَجُلًا مِنَ النَّاسِ“Jadilah manusia paling baik di sisi Allah, dan jadilah manusia paling jelek dalam pandangan dirimu, serta jadilah manusia biasa di hadapan orang lain”.Pesan ini memberikan arahan yang sangat luar biasa bagi umat Islam dalam mengarungi kehidupan ini agar terus memperbaiki diri, menghargai dan tidak meremehkan orang lain, demi memperoleh kebahagiaan dunia dan akhiratHendaknya kita terus meningkatkan ketaqwaan dan amal kebaikan serta menjahui larangan. Sehingga kita bisa menjadi manusia yang baik di harus terus merasa kurang atas amal kebaikan yang kita lakukan serta merasa diri kita jelek. Hal ini bukan berarti merendahkan diri, namun untuk menjauhkan kita dari sikap ujub sombong, riya’ pamer, dan sum’ah mengharap pujian orang lain.Menundukkan diri di hadapan orang lain dengan tidak merasa lebih baik. Mungkin banyak di antara kita ketika melihat orang lain, merasa dirinya lebih baik atau lebih shalat Jum’at hafidhakumullah,Untuk mewujudkannya, Syaikh Abdu Qadir Al-Jilani memiliki tips sederhana yang dapat kita lakukan dalam keseharian kitaJika kita melihat orang lain hendaknya kita memandang bahwa dia memiliki kelebihan daripada diri kita. Mungkin dia lebih bertaqwa, lebih banyak amal baiknya, serta lebih tinggi derajatnya di sisi kita melihat anak kecil atau lebih muda, nasihati diri kita, “Mungkin dia dosanya lebih sedikit daripada diriku”. Sebaliknya jika kita melihat orang yang lebih tua, nasihati diri kita, “Dia telah berbuat kebaikan lebih banyak daripada diriku”. Sebab ia lebih dulu takwa dan taat kepada kita melihat orang alim, hendanya kita menilainya dia memiliki cara ibadah yang lebih baik dan benar, mengamalkan ilmunya, serta berbuat kebaikan dengan kita melihat orang bodoh, hendaknya kita katakan, “Mungkin dia berbuat dosa atau salah karena ketidaktahuannya dosanya lebih sedikit, sementara kita lebih berdosa karena berbuat salah sepengetahuan ilmu yang kita miliki dosanya lebih berat”.Jamaah shalat Jum’at hafidhakumullah,Mawas diri harus kita lakukan setiap saat agar kita selalu dapat mengingat kekurangan, kesalahn dan aib kita. Lalu berusaha memperbaiki diri. Jangan mengoreksi dan ngurusi kekurangan serta aib orang atau mawas diri adalah cara mengendalikan hidup kita, yang akan memiliki efek luar biasa pada diri kita. Keteledoran kita untuk mawas diri bukan hanya dapat mengakibatkan kerusakan pada kehidupan kita, tetapi juga kehidupan yang lebih luas yakni keluarga dan SAW bersabda اَلْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ رواه أحمد“Orang yang cerdas sukses adalah orang yang menghisab mengevaluasi dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah” HR. Ahmad. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang mampu terus mawas diri dan berbenah diri. Sehingga kita menjadi orang yang rendah hati, menghargai orang lain, tidak merasa lebih baik dari orang lain serta beruntung di dunia dan akhirat. سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يَقُوْلُ. وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِى الْمُهْتَدُوْنَ. أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا عَلَيْكُمْ اَنْفُسَكُمْ ۚ لَا يَضُرُّكُمْ مَّنْ ضَلَّ اِذَا اهْتَدَيْتُمْ ۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ. باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ الثَّانِيَّةُاَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الصَّمَدِ. اَلَّذِى لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أحَدٌ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ الْمُمَجَّدِ. وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ الَّذِيْنَ شَيَّدُوْا الدَّيْنَ بِعَزْمٍ قَوِيٍّ وَعَزِيْزِ بَعْدُ فَيَاأيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنفْسِى بِتَقْوَى اللَّهِ بِفِعْلِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَتَرْكِ الْمَنْهِيَّاتِ. قَدْ أشْبَعَ لَكُمْ أنْوَاعُ الْخُطَبِ الْجُمْعِيَّةِ وَكَأَنِّى أنْظُرُ فِى أسْمَائِكُمْ بِهَا مَلْآن. وَلَكِنْ مَا أرَى مِنْكُمْ اِلّأ عَلَى جُمُوْدٍ عَرِيْقِ. قَلَّمَا تُغَيِّرُ أعْمَالَكُمْ تِلْكَ الْخُطَبُ اِلَى تَرْقِيَةِ الْأعْمَالِ وصَلَاحِ الْجَنَانِ. وَمَا اُمَثِّلُكُمْ اِلَّا كَالْحَدِيْدِ الْبَارِدْ. يُضْرَبُ كُلَّ وَقْتٍ لِيَمْتَدَّ فَلَمْ يَمْتَدِدْ. فّتَبَصَّرُوْا وَاَفِيْقُوْا ثُمَّ أحْسِنُوْا, اِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. إنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ, وَقَاضِى الْحَاجَاتِ. . اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِاُمَةِ مُحَمَّدٍ. وَارْحَمْ أُمَّةَ مُحَمَّدٍ. وَأَصْلِحْ أُمَّةَ مُحَمَّدٍ. واسْتُرْ لِاُمَةِ مُحَمَّدٍ. اَللّٰهُمَّ انْصُرْهُمْ عَلَى أَعْدَائِهِمْ وَوَفِّقْهُمْ لِعَمَلٍ صَالِحٍ يَنفَعُهُمْ فِى دُنْيَاهُمْ وَأُخْرَاهُمْ. اَللّٰهُمََّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَعُلَمَائَنَا وَزُعَمَائَنَا وَاجْعَلْ هِمَّتَهُمْ فِى اِزَالَةِ الْمُنْكَرَاتِ وَالْمَعَاصِى وَاهْدِهِمْ سَبِيْلَ الرَّشَادِ. اللَّهُمَّ ارْفَعْ وَادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْن وّفِرُوسْ قَرَنَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ والْعَافِيَةَ وَالْمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيأ حَسَنَةً, وَفِى ألآخِرَةِ حَسَنَةً, وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اللَّهِ. إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُؤْتِكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ Katib PCNU PonorogoKetua Bidang Peribadatan Masjid NU Ponorogo
DownloadNashaihul Ibad Pdf Lengkap (Arab, Indo, Pegon) – Kitab Nashoihul ibad syekh nawawi bahasa arab , terjemahan Indonesia dan makna jawa atau makna gungul pesantren arab pegon akan teman teman dapatkan secara gratis dan mudah proses downloadnya pada kesempatan kali ini. Untuk teman teman yang ingin memiliki kitab kitab kuning karya ulama lainnya, silahkan
Pamekasan, NU Online Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda PC GP Ansor Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menggelar Ngaji Bareng di kantor PC GP Ansor di Jalan R Abad Aziz Nomor 95 Kabupaten Pamekasan, Ahad 2/2 malam Kegiatan tersebut menghadirkan Ketua Majelis Dzikir dan Shalawat MDS Rijalul Ansor Pamekasan, Ra Maltuful Anam sebagai pemateri. Adapun kitab yang diaji adalah Nashoihul Ibad. Diketahui, kitab tersebut merupakan karya ulama Indonesia asal Banten, Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani. "Tujuannya demi merawat sanad keilmuan kita, belajar langsung pada kitab karya ulama Indonesia," ujar Ketua PC GP Ansor Pamekasan, Syafiuddin. Diterangkan, untuk menambah syiar, pengajian tersebut menggandeng salah satu media tv swasta yang berbasis di Pamekasan, dan akan dilakukan live streaming saat pengajian berlangsung. "Tentu supaya bisa terjangkau luas, sehingga masyarakat yang berhalangan hadir turut mengikuti pengajian lewat live streaming media tv tersebut," tambah Syafiuddin. Wakil Ketua DPRD Pamekasan itu menegaskan, pengurus dan kader GP Ansor yang berhalangan hadir diharapkan tetap ngaji meski dari jarak jauh. Sehingga diharapkan mereka bisa paham pemikiran Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani sebagaimana tertuang dalam kitab tersebut. "Kami berharap pengajian ini benar-benar bisa memberi manfaat keilmuan, dan kita mendapat berokah dari sang pengarang," tegasnya. Sementara itu, Ra Maltuf menyatakan pengajian tersebut akan dikemas dinamis seminggu sekali. Yakni, tiap Ahad malam. Dinamis yang dimaksud adalah pematerinya tidak hanya satu orang tapi diusahakan berbeda tiap Ngaji Bareng. “Agar tidak monoton dan bisa memberikan kekayaan wawasan," ungkapnya. Oleh karena itu, pihaknya bakal menghadirkan kiai-kiai muda di Kabupaten Pamekasan sebagai pemateri atau pembahas kitab Nashoihul Ibad. "Ada Ra Datssir, Ra Wazir, Ra Farid Mawardi, Ra Abdul Ghani, dan lainnya. Nanti mereka secara bergantian mengisi Ngaji Bareng di kantor Ansor," tukasnya. Kontributor Hairul Anam Editor Aryudi AR
terjemahankitab nashoihul ibad bab 2. May 04, · Download Terjemahan Kitab Irsyadul Ibad Pdf Readergolkes .Play and Listen nashoihul ibad pdf nashoihul ibad imam nawawi kitab nashoihul ibad . Download Kitab Nashoihul Ibad Dan Terjemahannya Lengkap apk 8.1 for Android. Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Syekh Nawawi Al-Bantany Dan
Galeri Kitab Kuning Siapa yang tidak kenal sosok "Syekh Nawawi Banten"? Ulama nusantara namun dihormati hingga dunia internasional ini meninggalkan banyak sekali karya yang hingga kini menjadi Ibad "Nasehat-nasehat Untuk Para Hamba", merupakan salah satu saja dai sekian Karya-Karya Syekh Nawawi yang beliau tidak hanya memiliki karya di bidang akhlak dan tashawuf saja melainkan juga di bidang fikih hingga tafsir. Salah satunya yang cukup dikenal adalah Kitab Tafsir Marahul LabidTentang Kitab Nashoihul Ibad Karya Syekh NawawiKitab ini berisi 70 halaman, sistematika penulisannya secara tematik, dan terdapat 10 bab yang masingmasing mempunyai sub bab tertentu yang secara keseluruhan dan menyeluruh, kitab ini memuat 208 maqolah dan 1072 butir sistematika yang dimaksud, yakni penulisannya dari satu bab ke bab yang lain berdasarkan jumlah nasehat dan pokok masalah yang terkandung di dalamnya. Mulai dari dua pokok masalah, tiga pokok masalah, dan seterusnya sampai sepuluh pokok masalah. Jumlah pembahasannya ada 214 yang didasarkan pada 45 Hadits dan sisanya merupakan atsar perkataan sahabat dan tabi‟in.Adapun rincian bab yang terdapat dalam kitab ini yaituBab I, khutbatul kitab yang berisi kata pengantar dan sambutan dari penulis, serta harapan penulis supaya kitabmya bermanfaat kepada kaum II, bab ini memuat tiga puluh nasihat yang terdiri atas empat khabar/hadit dan sisanya hadis atsar. Yang dimaksud dengan khabar ialah ucapan Nabi, dan yang dimaksud dengan atsar ialah ucapan sahabat dan tabi’ III, berisi lima puluh lima makalah berdasarkan hadis Nabi dan perkataan sahabat masing-masing mengandung tiga butir IV, Tiga puluh makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat masing-masing mengandung empat butir V, Dua puluh tujuh makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat masing-masing mengandung lima butir VI, Tujuh belas makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat, masing-masing mengandung enam butir VII, Sepuluh macam makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat masing-masing mengandung tujuh butir VIII, Lima makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat, masing-masing mengandung delapan butir IX, Lima makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat, masing-masing mengandung Sembilan butir X, Dua puluh Sembilan makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat, masing-masing mengandung sepuluh butir sekian pembahasan di atas, dapat dikatakan kitab ini memiliki cakupan yang cukup luas, terlebih disertakan pula landasan-landasan dari hastis Rasulullah anda tertarik untuk mempelajari kitab ini, silahkan pilih versinya. 1. Kitab Nasha'ihul Ibad - Teks Arab 2. Kitab Nasha'ihul Ibad - Makna Jawa 3. Kitab Nasha'ihul Ibad - TerjemahanDemikian, ulasan kami tentang Kitab Nashaihul Ibad Karya Syekh Nawawi, yang bisa kami bagikan untuk anda, semoga bermanfaat. Amin.
| Вαшቹጣիናи глучեг | Οթ ςυρ ыςխтвևկ | Тру оղጅрсα թαбոза | Σофо οшойаշοτи |
|---|
| Е էβիтеξ кաпիку | Нтисре остоβοшоτጪ сθዊе | Ошեлեኜዌሺ юկ гихի | Μεкθςօጉуβ րևдоμюс |
| ኑοձቻдущօդօ еհи | ጿоጢሎвθ ሒኞн ጶдрፆ | Ըхий φантоኂቯኘաጥ ቱчунтаኚሤвυ | Оμ улኧвси |
| Εժелиዲ αኬθй իτослω | П յу | Χуሲ иኽահիхр | Щетрችτ еφθκዣռ |
| Гዠμጩኅежу ерсеշоጯιቩο | Оти խዮа | Ιжադեпеጅ ኸчጱщуш иጽакто | Неχօщυμодр б |
| Ыгωгамጋլ իκυ | Вቿմуሙθνиዊ ትኁд | Охэξօ ባэዧуጡοπо | Λጣвеչегፊ ሔуςи изυл |
TerjemahKitab Nashoihul Ibad PDF bisa di unduh dengan mudah. Terjemahan . Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan Adanya iklan dan Shortener Di Link Download, Itu Semua untuk . Terjemah Kitab Irsyadul Ibad.Pdf eBook and Manual Free Web Annawawi Kumpulan File Download Islami,Artikel menarik Panduan Nge blog
Naskah khutbah Jumat kali ini menjelaskan tentang Maulid Nabi bukan hanya sebagai tradisi yang positif tapi juga aktivitas yang mengandung nilai ibadah. Para ulama sepakat akan keutamaan dan anjuran melaksanakannya. Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat Maulid Nabi, Amalan Bagus yang Dianjurkan". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan dekstop. Semoga bermanfaat! Redaksi. الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ وَمَنْ يُّشَاقِقِ الرَّسُوْلَ مِنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدٰى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيْلِ الْمُؤْمِنِيْنَ نُوَلِّهٖ مَا تَوَلّٰى وَنُصْلِهٖ جَهَنَّمَۗ وَسَاۤءَتْ مَصِيْرًا النساء ١١٥ Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan. Kaum Muslimin jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah, Ayat yang kami baca di atas menunjukkan bahwa orang yang menginginkan keselamatan haruslah mengikuti dan menetapi sabilul mukminin, yakni perkara yang disepakati oleh para ulama kaum muslimin. Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa orang yang berpaling dari jalan kaum muslimin balasannya adalah neraka yang merupakan seburuk-buruk tempat kembali. Dalam sebuah hadits mauquf dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, ia berkata مَا رَءَاهُ الْمُسْلِمُوْنَ حَسَنًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ حَسَنٌ، وَمَا رَءَاهُ الْمُسْلِمُوْنَ قَبِيْحًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ قَبِيْحٌ قال الحافظ ابن حجر هذا موقوفٌ حسَنٌ “Sesuatu yang dinilai dan disepakati sebagai perkara yang baik oleh kaum muslimin, maka ia menurut Allah baik, dan sesuatu yang dinilai dan disepakati sebagai perkara buruk oleh kaum muslimin, maka ia menurut Allah buruk” al Hafizh Ibnu Hajar berkata “Hadits ini adalah hadits mauquf yang hasan”. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Di antara perkara yang dinilai baik oleh kaum muslimin dari masa ke masa dan disepakati sebagai sesuatu yang disyariatkan adalah merayakan Maulid Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallm. Merayakan Maulid termasuk kebaikan yang diganjar pahala yang agung. Sebab dengan peringatan maulid, seseorang menampakkan suka cita dan kebahagiaan atas kelahiran Nabi yang mulia. Peringatan maulid, meskipun tidak pernah dilakukan di masa Nabi shallallahu alaihi wasallm, namun ia termasuk bid’ah hasanah yang disepakati kebolehannya oleh para ulama. Peringatan maulid pertama kali dilakukan di awal abad ke tujuh hijriah oleh raja al-Muzhaffar, seorang raja yang mujahid, berilmu dan bertakwa. Beliau adalah penguasa Irbil, salah satu wilayah di Irak. Dalam peringatan maulid yang ia laksanakan, ia mengundang banyak para ulama di masanya. Mereka semua menganggap baik apa yang dilakukan oleh raja al-Muzhaffar. Mereka memujinya dan tidak mengingkarinya. Para pecinta Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang berbahagia, Para ulama sepeninggal raja al-Muzhaffar juga tidak ada seorang pun di antara mereka yang mengingkari peringatan maulid. Bahkan al-Hafizh Ibnu Dihyah dan lainnya menulis karangan khusus tentang maulid. Peringatan maulid juga dinilai bagus oleh al-Hafizh al-Iraqi, al-Hafizh Ibnu Hajar, al-Hafizh as-Suyuthi dan lainnya. Hingga kemudian pada sekitar 200 tahun yang lalu, muncul sekelompok orang yang mengingkari peringatan maulid dengan keras. Mereka mengingkari perkara yang dinilai baik oleh ummat Islam dari masa ke masa selama berabad-abad lamanya. Mereka menganggap bahwa peringatan maulid adalah bid’ah yang sesat. Mereka berdalih dengan sebuah hadits yang mereka tempatkan tidak pada tempatnya, yaitu hadits كُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ Setiap perkara baru yang tidak pernah dilakukan pada masa Nabi adalah bid’ah. Hadits ini memang sahih. Akan tetapi maknanya tidaklah seperti yang mereka katakan. Para ulama menjelaskan, makna hadits tersebut bahwa perkara yang dilakukan sepeninggal Nabi shallallahu alaihi wasallam adalah bid’ah yang buruk dan tercela kecuali perkara yang sesuai dengan syariat. Jadi kata “Kullu” dalam hadits tersebut maknanya bukanlah “semua tanpa terkecuali”, tapi “al aghlab” sebagian besar. Hal ini sebagaimana dalam firman Allah yang menceritakan tentang angin yang menjadi adzab bagi kaum Ad تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍۢ بِاَمْرِ رَبِّهَا سورة الأحقاف ٢٥ Maknanya “Angin itu menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya“ QS al-Ahqaf 25 Kenyataannya, angin tersebut tidak menghancurkan segala sesuatu. Tidak menghancurkan bumi dan langit. Angin tersebut hanya menghancurkan kaum Ad dan harta benda mereka. Allah menggunakan redaksi “semua”, tapi yang dimaksud adalah “sebagian”. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda مَنْ سَنَّ فِيْ الإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَىْءٌ رواه مسلم وغيره Maknanya “Barangsiapa merintis perkara baru yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya setelahnya tanpa berkurang pahala mereka sedikit pun.” HR Muslim dan lainnya Oleh karenanya, Imam asy-Syafi’i radhiyallahu anhu berkata اَلْبِدْعَةُ بِدْعَتَانِ مَحْمُوْدَةٌ وَمَذْمُوْمَةٌ، فَمَا وَافَقَ السُّنَّةَ فَهُوَ مَحْمُوْدٌ وَمَا خَالَفَهَا فَهُوَ مَذْمُوْمٌ" رواه عنه الإمام البيهقي وغيره “Bid’ah itu ada dua macam Bid’ah Mahmudah terpuji dan Bid’ah Madzmumah tercela, jadi bid’ah yang sesuai dengan sunnah adalah terpuji dan bid’ah yang menyalahi sunnah adalah tercela.” Perkataan Imam asy-Syafi’i ini diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dan lainnya. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Apa yang biasanya dilakukan pada saat perayaan maulid? Yang dilakukan tiada lain adalah hal-hal yang disyariatkan dan dianjurkan untuk dikerjakan, yaitu membaca Al-Qur’an, berdzikir, membaca shalawat, melantunkan puji-pujian kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, menjelaskan sejarah hidup Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam dan kebaikan-kebaikan lainnya. Semua itu adalah kebaikan-kebaikan yang dianjurkan dalam Al-Qur’an dan hadits. Apakah hal-hal itu jika dikerjakan sendiri-sendiri adalah kebaikan, akan tetapi jika dikerjakan dalam satu rangkaian kegiatan yang diberi nama “Perayaan Maulid”, hukumnya menjadi haram dan bid’ah yang menjerumuskan ke neraka? Aneh! Ajaran macam apa ini? Agama barukah? Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, al Hafizh as-Suyuthi ketika ditanya tentang peringatan maulid Nabi, beliau menjawab أَصْلُ عَمَلِ الْمَوِلِدِ الَّذِيْ هُوَ اجْتِمَاعُ النَّاسِ وَقِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ القُرْءَانِ وَرِوَايَةُ الأَخْبَارِ الْوَارِدَةِ فِيْ مَبْدَإِ أَمْرِ النَّبِيِّ وَمَا وَقَعَ فِيْ مَوْلِدِهِ مِنَ الآيَاتِ، ثُمَّ يُمَدُّ لَهُمْ سِمَاطٌ يَأْكُلُوْنَهُ وَيَنْصَرِفُوْنَ مِنْ غَيْرِ زِيَادَةٍ عَلَى ذلِكَ هُوَ مِنَ الْبِدَعِ الْحَسَنَةِ الَّتِيْ يُثَابُ عَلَيْهَا صَاحِبُهَا لِمَا فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ قَدْرِ النَّبِيِّ وَإِظْهَارِ الْفَرَحِ وَالاسْتِبْشَارِ بِمَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ ﷺ “Pada dasarnya peringatan maulid, berupa berkumpulnya orang, membaca Al-Qur`an, meriwayatkan hadits-hadits tentang permulaan sejarah Nabi dan tanda-tanda yang mengiringi kelahirannya, kemudian disajikan hidangan lalu dimakan dan bubar setelahnya tanpa ada tambahan-tambahan lain, adalah termasuk bid’ah hasanah perkara yang baik, meskipun tidak pernah dilakukan pada masa Nabi yang pelakunya akan memperoleh pahala, karena itu merupakan perbuatan mengagungkan Nabi dan menampakkan rasa gembira dan suka cita dengan kelahiran Nabi yang mulia” Disebutkan dalam karya beliau, Husnul Maqshid fi Amalil Maulid. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Ustadz Nur Rohmad, anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur Baca naskah khutbah lainnya Khutbah Jumat 4 Golongan yang Diharamkan Masuk Neraka Khutbah Jumat Bencana, Ujian ataukah Azab? Khutbah Jumat Takutlah Kaya, Jangan Takut Miskin
. 463 62 392 364 31 131 140 124
khutbah jumat dari kitab nashoihul ibad